Anda Sembuh Kami Senang

Senin, 25 Juni 2018

Obat Diazepam


Diazepam adalah salah satu jenis obat benzodiazepine yang dapat memengaruhi sistem saraf otak dan memberikan efek penenang. Diazepam bekerja dengan cara mempengaruhi neurotransmiter, yang berfungsi memancarkan sinyal ke sel otak. Obat ini digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan, insomnia, kejang-kejang, gejala putus alkohol akut, serta digunakan sebagai obat bius sebelum operasi.

Diazepam tidak disarankan untuk digunakan secara jangka panjang, dan maksimal umumnya hanya sekitar 4 minggu. Efek obat ini bisa bertahan selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari setelah dikonsumsi.

Merek dagang: Prozepam, Valdimex, Trazep, Valisanbe


Tentang Diazepam

Golongan
Benzodiazepine
Kategori
Obat resep
Manfaat
Digunakan oleh
Dewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan menyusui
Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Bentuk obat
Tablet, sirop, suntik, supositorial rektal (lewat dubur)
Nama lain
Valium

Peringatan:

  • Jangan menggunakan diazepam dalam jangka panjang untuk menghindari ketagihan, kecanduan, dan juga efek kebal terhadap obat ini.
  • Hindari mengonsumsi minuman beralkohol selama pengobatan karena berpotensi meningkatkan efek sedatif dari obat.
  • Diazepam dapat mengakibatkan rasa kantuk, pusing, dan penglihatan kabur. Usahakan jangan mengemudi atau mengoperasikan alat berat saat mengonsumsi obat ini.
  • Harap berhati-hati bagi pecandu narkoba dan alkohol, penderita gangguan pernapasan, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan mental, kelainan pada darah, glaukoma, dan myasthenia gravis.
  • Temui dokter jika mengalami perubahan pola pikir atau perilaku. Obat ini bisa menyebabkan kebingungan, halusinasi, dan bahkan keinginan untuk bunuh diri.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Diazepam

Taatilah selalu anjuran dari dokter dalam menggunakan diazepam. Berikut ini adalah dosis diazepam secara umum untuk orang dewasa dan anak-anak:

Tujuan
Dosis
Meredakan kecemasan
Anak: 1-2,5 mg/hari. Dosis dapat dinaikkan secara perlahan jika diperlukan.Dewasa: 2 mg tiga kali sehari. Dosis maksimal adalah 30 mg/hari. 
Mengatasi kejang otot atau myasthenia gravis
Anak: 2-40 mg/hari yang dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter.Dewasa: 2-15 mg/hari yang dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan hingga 60 mg/hari, khususnya bagi penderita kondisi parah seperti celebral palsy.
Mengatasi kejang-kejang
Dewasa: 2-60 mg/hari yang dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter.
Mengobati gejala putus alkohol akut
Dewasa:  5-20 mg setiap 2-4 jam sekali. Dosis dapat dinaikkan atau dikurangi sesuai anjuran dokter.
Mengobati insomnia
Anak: 1-2,5 mg tiga sampai empat kali sehari. Dosis dapat dinaikkan sesuai keperluan.Dewasa: 5-15 mg sebelum tidur.
Sebagai anestesi pra-operasi
Anak: 0,1-0,2 mg/kg.Dewasa: 0,1-0,2 mg/kg.

Bagi lansia, dosis akan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan penyakit yang dialami. Umumnya, dosis untuk mereka adalah setengah dari dosis orang dewasa.

Untuk diazepam dalam bentuk suntik atau supositoria rektal, dokter akan menyesuaikannya dengan kondisi pasien di rumah sakit.

Menggunakan Diazepam dengan Benar

Diazepam dalam bentuk oral dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Jika Anda mengonsumsi diazepam untuk mengatasi insomnia, konsumsilah obat ini sebelum tidur.

Dosis diazepam biasanya akan diturunkan oleh dokter secara perlahan-lahan sebelum dihentikan total. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya gejala putus obat.

Jika Anda yang lupa mengonsumsi diazepam, disarankan untuk segera melakukannya jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Hindari konsumsi grapefruit untuk menghindari potensi terjadinya efek samping saat dalam pengobatan menggunakan diazepam.

Interaksi Obat

Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi jika menggunakan diazepam bersamaan dengan obat-obatan tertentu, di antaranya:

  • Dapat meningkatkan efek depresan terhadap sistem saraf pusat dengan penggunaan bersama obat antiviral (seperti amprenavir dan ritonavir), obat anestesi, narkotika analgesik, antidepresan, antipsikotik, ansiolitik, antiepileptik, antihistamine, antihipertensi, obat relaksan otot (misalnya tizanidine atau baclofen) dan nabilone.
  • Pengeluaran obat diazepam dari dalam tubuh akan menurun apabila dikonsumsi dengan antibiotik yang dapat mempengaruhi kerja enzim hati (misalnya isoniazid dan erythromycin), kontrasepsi oral, cimetidine, dan omeprazole. Di sisi lain, obat antibiotik yang dikenal sebagai perangsang enzim hati (misalnya rifampicin) dapat meningkatkan pengeluaran obat dari dalam tubuh.
  • Dapat menekan pengeluaran obat digoxin dari dalam tubuh.
  • Meningkatkan kadar obat dalam darah jika dikonsumsi bersamaan dengan disulfiram.
  • Berpotensi menyebabkan perburukan yang bersifat sementara pada penyakit Parkinson jika dikonsumsi bersamaan dengan levodopa.
  • Dapat mengurangi efek terapi dari teofilin.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Diazepam

Reaksi seseorang terhadap sebuah obat dapat berbeda-beda. Beberapa efek samping yang umum terjadi dalam penggunaan diazepam adalah:

  • Mengantuk atau pusing.
  • Lemas.
  • Gangguan fungsi koordinasi atau keseimbangan.
  • Penglihatan kabur.
  • Sakit kepala.
  • Mudah lupa dan merasa bingung.
  • Bersikap agresif.

Jika terjadi efek samping secara berkepanjangan atau Anda mengalami efek samping yang parah setelah menggunakan diazepam, seperti reaksi alergi, gejala infeksi, berhalusinasi, kesulitan berbicara atau menggerakan tubuh, tubuh menguning atau kesulitan berkemih, segera temui dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat agar cepat ditangani. Jangan mengonsumsi diazepam lebih dari yang dianjurkan karena overdosis yang ditimbulkannya dapat berakibat fatal.

Lihat lebih lanjut mengenai:

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Obat Cinolon N

Cinolon N : Kegunaan, Dosis, Efek Samping Penulis: Muhammad AriefReview medis: dr. Ahmad MuhlisinCinolon N adalah obat golongan antibioti...

My Blog

Statistik

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.